Jumat, 14 Oktober 2011

Warung SS (Spesial Sambal)

Saya termasuk salah satu penggila sambal, apapun yang ada sambalnya saya suka, semakin pedas semakin suka! Dan perkenalan saya dengan warung SS justru bukan dikota kelahiran SS (Yogyakarta), melainkan justru di kota kelahiran saya, Cirebon. Alkisah, ketika saya pulang kampung, orang tua saya menginformasikan adanya warung di Cirebon yang menyediakan sambal yang pedesnya kurang ajar! Karena sepengetahuan saya di Cirebon jarang ada warung yang menyediakan makanan pedas, berangkatlah saya ke lokasi .. dan ternyata adalah warung SS, dan memang pedesnya sambal ini bener-bener kurang ajar! Tapi tetep dirindu .. uhuk-uhuk!

Informasi yang saya dapat dari teman, warung SS ini pertama kali muncul di Yogyakarta dengan lokasi dekat kampus UGM, makanannya murah sehingga menarik banyak pengunjung, dan dalam waktu singkat warungnya mulai tersebar kemana-mana, salah satunya ke Cirebon dan Jakarta. Yes! Kerinduan saya akan SS tersalurkan di Jakarta, tempatnya cukup banyak, yang saya tahu di Bintaro Sektor III dan di BSD.


berbagai macam rupa poster menghiasai dinding


Semua warung SS selalu tampil dengan berbagai macam rupa poster yang disampaikan dengan bahasa yang lucu, sehingga sambil menunggu makanan datang, mata kita bisa "jelalatan" lihat poster-poster ini. Makanan disini tidak semuanya pedas, yang pedas hanya sambalnya, jadi klo anti pedas masih bisa koq makan dimari, hanya jangan sekali-kali memesan sambalnya. Untuk harga tergolong murah ya, dengan rata-rata harga sambal dibawah Rp 5000 dan harga lauk dibawah 10.000. Buat pecinta sambal ketika memesan bisa menginformasikan tingkat kepedesan sambalnya, apakah pedes banget atau biasa saja.


Berikut penampakan sambal-sambalnya


Sambal Terasi Segar
Sambal Bawang
Sambal Wader
Sambal Tempe
Berikut penampakan makanannya


Telur Dadar Gobal Gabul
Wader Goreng
Tahu Goreng
Sayur Asem
Selamat mencoba!

Kamis, 13 Oktober 2011

Nasi Tutug Oncom

Nasi tutug oncom adalah makanan khas tatar Sunda, bahkan ditempat kelahirannya pun, nasi ini tidak terlalu mudah dicari, pengalaman saya berkenalan dengan nasi ini ketika saya masih kuliah di Bandung, tapi saya lupa tepatnya dimana. Saya baru benar-benar menikmati nasi tutug oncom ketika berlibur ke bandung sekitar 3-4 tahun lalu, saya membelinya di Serabi Enhai, di Jl. Setiabudi, Bandung.

Nasi tutug oncom sendiri adalah nasi putih yang dicampur dengan oncom, rasanya sedikit spicy. Cocok buat anda yang sedikit bosan dengan nasi putih. Rata-rata nasi tutug oncom disajikan mirip dengan nasi timbel, yaitu disajikan dengan ayam/ikan goreng, tahu dan tempe goreng dan sambal, tidak lupa sedikit lalapan khas sunda seperti daun kemangi dan ketimun.

Di Jakarta sendiri saya sering menikmati nasi tutug oncom di kawasan pertokoan di daerah Pondok Indah, lokasinya bisa dicapai dengan masuk dari jalan disamping Pondok Indah Mall 2, terus saja, nanti ketemu bundaran, masih lurus lalu belok kiri masuk dalam pertokoan.

Suasana di kawasan pertokoan Pondok Indah

1 porsi berisi nasi tutug oncom, ayam goreng, tahu dan tempe, serta sambal hijau yang bikin nagih, semua itu hanya Rp 15.000,-

Nasi tutug oncom

Selamat mencoba!

Minggu, 09 Oktober 2011

Serpong Culinary Festival

Serpong Culinary Festival berlangsung dari tanggal 23 September hingga 16 Oktober 2011 (awalnya hanya sampai 9 Oktober 2011, tapi karena animo masyarakat pecinta kuliner cukup tinggi, eventnya diperpanjang 1 minggu), informasi mengenai event ini pertama kali saya dapat dari sahabat saya, yang akhirnya saya lihat juga liputannya di TV. Setelah mencari jadwal, akhirnya pada tanggal 9 Oktober 2011, saya bersama rombongan mengunjungi event ini.

Serpong Culinary Festival, 23 Sept - 9 Oct 16 Oct 2011
 
Jeng! Pas sampe Summarecon Serpong, langsung disambut dengan padatnya tempat parkir, setelah melihat sana-sini, akhirnya kami menemukan tempat parkir yang kosong .. dan langsung bergegas ke event karena rasa lapar yang sudah amat sangat .. eits! Ternyata uang cash tidak berlaku ketika bertransaksi, kita diwajibkan untuk menukar uang cash kita dengan voucher terlebih dahulu . .agak wasting time sih, dan menurut saya esensinya agak kurang jelas ..

Nuansa bali sangat kental terasa, baik dari dekorasi maupun kostum para petugasnya

Anyway, event ini diikuti oleh banyak tenant dari seluruh penjuru nusantara, walaupun saya tidak tahu apakah tenant ini asli atau tidak ya, diantaranya yang saya ingat adalah Nasi Kucing Sambal Geledek, Nasi Ungu, Nasi Ulam, Sate Kuda, Sate kerbau, Sate Sapi, Sate Kelinci, Empal Gentong, Es Goyang, Es Roti Goreng dan masih banyak lagi. Over all acaranya sendiri seru dan lumayan lah untuk mengisi perut, hanya saja siap-siap merogoh kocek dalam-dalam, karena makanan yang ditawarkan dilabeli dengan harga cukup tinggi, rata-rata berkisar 20-50 ribu per menu. Selain siap-siap merogoh kocek dalam-dalam, siap-siap juga beradu otot untuk mencari meja dan kursi, dan jangan pernah meninggalkan meja dalam keadaan kosong, lebih baik anda dan teman anda bergantian menjaga meja, karena banyak yang akan menyerobot meja yang anda tinggalkan, dan banyak berdoa agar tidak hujan, karena meja dengan payung parasol mini hanya tersedia sedikit sekali.

Berikut foto-foto dari beberapa makanan yang saya dan teman-teman saya pesan.

Lontong Sayur

Sate kerbau

Sate Kuda

Sate Kuah

Nasi Kucing

Rujak buah ala medan

Sate Kemplang (daging sapi)
Es Jelly




Selamat mencoba!